Selasa, 29 November 2016

traditional malang restaurant

1. Kuliner Malam Pos Ketan Legenda 1967

Mendengar namanya saja kita sudah bisa menyimpulkan Pos Ketan Legenda 1967 sangat kental dengan unsur kuliner. Tak hanya sekedar wisata kuliner biasa, namun tempat ini menawarkan wisata kuliner malam hari di Malang yang seru.
Sesuai dengan namanya, Pos Ketan Legenda 1967 menyajikan berbagai jenis kuliner dari bahan dasar ketan. Makanan yang mungin Anda anggap kampungan ini diolah menjadi makanan favorit dan dinikmati ratusan orang setiap harinya. Disini ketan (terutama ketan hitam) disajikan dengan toping bervariasi, ada yang dari bubuk kacang (juga disebut ketan bubuk), ayam suwir, hingga susu keju dan cokelat susu.
Kuliner Malam Pos Ketan Legenda 1967 di Malang
Kuliner Malam Pos Ketan Legenda 1967 di Malang via farizahaqie.blogspot.co.id
Ada menu baru di Pos Ketan Legenda 1967, yaitu ketan durian. Dalam waktu singkat menu baru ini sukses menarik banyak pelanggan. Terbukti item yang satu ini mampu terjual habis hanya dalam beberapa jam, mengalahkan sajian ketan dengan toping lain yang telah lebih dulu eksis. Anda dapat mengunjungi Pos Ketan Legenda 1967 ini di Jln. KH. Agus Salim Batu (kawasan Alun-alun Batu). Wisata kuliner Malang yang satu ini buka dari jam 3 sore hingga 3 dini hari.

2. Sate Landak & Biawak Bu Ria

Objek wisata kuliner di Malang yang satu ini memang terdengar agak ekstrim. Mendengar namanya pasti Anda akan langsung membayangkan hewan yang cukup mengerikan, terutama duri-duri di seluruh tubuhnya yang sangat kaku, panjang, dan runcing. Bagi Anda yang belum terbiasa, mungkin akan berfikir dua kali untuk menyantap sajian kuliner ini.
Sate Landak & Biawak Bu Ria di Malang
Sate Landak & Biawak Bu Ria di Malang via culturenesia.com
Tetapi di balik bentuknya yang aneh karena dipenuhi duri, daging landak mengandung protein tinggi sekaligus dapat diolah menjadi hidangan super lezat. Selain tekstur daging yang lembut, perpaduan bumbu-bumbunya menjadikan sate landak ini begitu lezat.
Bagi Anda yang ingin mencoba sate landak, tinggal meluncur ke Sate Landak Bu Ria di Jalan Raya Bugis 47 Saptorenggo – Pakis – Malang, buka dari jam 9 pagi hingga 9 malam. Tak lupa pula, juga tersedia kuliner yang tak kalah ekstrim di sana, yaitu aneka masakan dari bahan daging bulus dan daging biawak. Tertarik?

3. Pecel Lezat Kawi

Namun pecel yang berlokasi di Jalan Kawi Malang ini menawarkan rasa yang berbeda. Pecel Kawi ini konon sudah terkenal di kalangan para penyuka kuliner sejak tahun 1979 silam.
Kepopuleran Pecel Kawi bukannya tanpa alasan. Kuliner Malang yang satu initerkenal dengan bumbu kacangnya yang gurih dan lebih kental. Perbandingan rasa manis, asin, dan gurihnya cukup seimbang sehingga menciptakan citarasa pecel yang lezat.
Pecel Lezat Kawi di Malang
Pecel Lezat Kawi di Malang via eastjavatraveler.com
Untuk menu sarapan pagi, Anda bisa mencoba Pecel Kawi di Jalan Kawi Atas No. 43B Malang. Tak lupa, juga tersedia Jamu Beras Kencur untuk kebugaran tubuh di sana. Adapun sajian kuliner lainnya di Depot Pecel Kawi adalah lodeh, nasi campur, soto, dan rawon. Tersedia juga bumbu pecel dan lauk rempeyek yang renyah.

4. Soto Geprak Mbah Djo

Pesona wisata kuliner di Malang lainnya yang tidak kalah populer adalah Soto Geprak Mbah Djo. Kelezatan soto ala Mbah Djo ini sudah terkenal sejak tahun 1935 silam.
Tempat wisata kuliner Soto Geprak Mbah Djo ini didesain dengan dominasi warna kuning berkombinasi hijau, memiliki meja panjang dan kursi berderet. Karena menggunakan bumbu-bumbu dari bahan tradisional, Soto Geprak Mbah Djo mempunyai citarasa kuat. Soal rasa, racikannya dapat diadu dengan sajian mahal di restoran mewah.
Soto Geprak Mbah Djo di Malang
Soto Geprak Mbah Djo di Malang via noezatravelfood.blogspot.co.id
Soto Geprak Mbah Djo terletak di Jalan Letjen S. Parman Malang. Selain soto sebagai menu utama, tersedia juga sajian kuliner lainnya seperti bebek goreng, ayam goreng, bakso, dan aneka minuman. Mungkin banyak yang penasaran mengapa kuliner ini dinamakan Soto Geprak. Ini berawal dari kebiasaan Mbah Djo menggeprak (menghancurkan) daging dengan cara memukul-mukul hingga empuk. Berawal dari hal tersebut, kemudian namanya dikenal dengan sebutan Soto Geprak Mbah Djo.

5. Toko Oen

Berkunjung ke Malang terasa kurang lengkap jika tidak singgah di Toko Oen. Anda dapat menikmati rasa es krim yang unik dan lezat ala Toko Oen. Toko Oen berdiri sejak tahun 1930 silam. Hingga kini, masih tetap menyajikan menu kuliner andalannya, yaitu es krim aneka rasa serta beberapa menu lain seperti nasi goreng, aneka kue, dan steak.
Toko Oen di Malang
Toko Oen di Malang via vianiiioktaa.wordpress.com
Konon, tempat kuliner Malang yang terletak di Jalan Basuki Rahmad ini adalah tempat nongkrong favorit orang-orang Belanda di masa lampau. Kesan kuno masih terlihat jelas dari asitektur bangunan yang tidak banyak mengalami perubahan, seperti desain interior dengan pintu dan jendela kaca besar, meja kursi dari rotan, dan sebuah piano tua yang akan membawa pengunjung pada suasana klasik masa lalu.
Hingga kini, Toko Oen tetap banyak dikunjungi wisatawan, termasuk kalangan mancanegara. Sering terdengar jargon, “jangan pernah bilang pernah ke Malangjika belum mencicipi es krim ala Toko Oen”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar